Sabtu, 25 November 2017

Urutan Orang Paling Kaya Di Dunia Dan Jumlah Uangnya

https://infounikduniaa.blogspot.com/
Pertanyaan yang tidak pernah hilang adalah siapakah orang terkaya di dunia? Waktu kita kecil, acap kali saat penerimaan rapor, selalu ada pertanyaan dapat peringkat berapa di sekolah. Merupakan suatu kebanggaan jika kita berhasil menjadi yang paling atas setidaknya masuk 10 besar.

Tak jauh berbeda dengan hal tersebut, di dunia ini orang orang mengejar untuk mendapatkan kursi orang nomor satu di dunia, salah satunya adalah menjadi yang paling kaya. Setiap tahun berbagai survey diadakan untuk mengetahui peringkat dari orang orang berduit versi dunia. Siapa sajakah orang orang itu? berikut kami liput dalam urutan orang terkaya di dunia dan jumlah uangnya.

Mark Zuckerberg Pendiri Facebook $56 miliar Sekitar Rp746,6 Triliun

Mark Zuckerberg  lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Anak dari pasangan Edward Zuckerberg dan  Karen Kempner. Mark Zuckerberg adalah anak kedua dari empat bersaudara.  Mark Zuckerberg atau yang memiliki nama lengkap Mark Elliot Zuckerberg adalah penemu atau pendiri dari Facebook. Keahlian Mark Zuckerberg di bidang komputer dan internet telah dimulai sejak kecil ketika ia mengotak-atik komputer. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru­sia delapan tahun. Saat di Sekolah Menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Zuckerberg dan D'Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play­list-nya sesuai selera mereka.

Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting­gi keduanya harus berpisah. D'Angelo kuliah di Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tidak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. "Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini," ujar Zuckerberg kemudian. Meskipun di tolak terus menerus, dengan kegigihannya bahwa Ia ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan," lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.

Kesuksesan pertamanya yaitu Ia berhasil membuat CourseMatch dengan alamat website www.coursematch.com. Website tersebut memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain. Kemudian di tahun kedua kuliah di Harvard, Ia menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website baru yang ia buat yang bernama Facemash. Di sana, sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang. Pihak Harvard mengetahui hal tersebut dan sambungan internet pun diputus. Mark Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Ia pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Dengan kejadian tersebut, ia tak menyesali tinda­kannya. Ia pun kemudian malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com) yang diluncurkan pada tahun 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash.

Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko­munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Kondisi ini membuat Mark Zuckerberg kewalahan. Ia kemudian meminta bantuan teman sekelasnya yaitu Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes untuk ikut mengem­bangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.

Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Mark Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah pada Sep­tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Mark Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. Pada Agustus 2005, Mark Zuckerberg melakukan pembenahan pertama dengan meng­ganti domain-nya dari www.thefacebook.com menjadi www.facebook.com . Jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Jumlah user yang melebihi satu juta membuat Facebook menggandeng Accel Part­ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) men­dapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000.

Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005, disebutkan Facebook menga­lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi­tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya Mark Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat. Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007.

Transaksi tersebut menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun). Hingga Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun dan menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made' Billionaire on the Planet. Mark Zuckerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Pada saat datang ke kantornya di Palo Alto, Mark Zuckerberg sering berjalan kaki atau mengendarai sepeda, tidak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol­lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).